Selamat Datang Di KUA Kec. Grogol Petamburan Kota Administrasi Jakarta Barat. Kami Siap Melayani Anda dengan Paradigma Baru. Sesuai dengan PP 48 tahun 2014 Tarif Pelayanan Pencatatan Nikah di Kantor KUA Rp. 0,- dan Jika dikehendaki Pelaksanaan Akad Nikah di luar KUA diwajibkan menyetor Rp.600.000,- ke Kas Negara.

We are on Youtube

Kamis, 30 Oktober 2014

Angan-angan Mereka yang telah tiada, part-1

Sahabat KUA Grogol Petamburan, rahimakumullah...

Setiap manusia di dunia ini pasti memiliki angan-angan yang ingin direalisasikan menjadi sebuah kenyataan. Kebanyakan angan-angan itu tertuju pada meraih jabatan tinggi, harta berlimpah, istri cantik jelita nan mempesona, rumah luas dengan fasilitas lengkap nan mewah dan berbagai kenikmatan dunia lainnya yang diimpikan banyak orang.
Di sisi lain, ada si miskin yang ingin menjadi kaya raya; ada si sakit yang ingin segera sembuh dari sakitnya dan bisa kembali menikmati dunia; dan ada si kaya yang sangat benci kemiskinan tapi terus merasa dirinya miskin, sehingga semangatnya untuk menambah kekayaan tidak pernah surut.

Memang benar apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa angan-angan manusia di dunia tidak akan pernah habis sampai mereka masuk ke dalam kubur:
لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُوْنَ لَهُ وَادِيَانِ وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ إِلَّا التُرَابُ وَيَتُوْبُ اللهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Seandainya seseorang memiliki satu lembah emas, niscaya dia ingin memiliki dua lembah emas lagi, dan tidak ada yang bisa memenuhi mulutnya kecuali debu (tidak ada yang bisa menghentikan keinginannya kecuali kematian) dan Allah menerima taubat orang yang bertaubat (HR. Bukhari)

Namun, bagaimanapun angan-angan di dunia ini selama masih ada kesempatan, maka masih bisa di usahakan dan masih ada kemungkinan menjadi sebuah kenyataan. Yakni dengan melakukan sebab-sebab yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT.
Pada kesempatan ini, kami tak hendak mengajak sahabat sekalian untuk memiliki angan-angan dunia yang muluk-muluk, tapi kami hendak mengajak agar kita merenungi angan-angan sebagian orang yang sudah tidak lagi memiliki kesempatan  untuk merealisasikannya. Angan-angan mereka sudah terputus dari sebab. Mereka adalah orang yang sudah meninggal dunia.
Kalau begitu pertanyaannya adalah : apa yang menjadi angan-angan mereka yang telah meninggal dunia? Setelah mereka melihat kenikmatan atau siksaan Allah Subhanahu wa Ta’ala terpampang di depan mata mereka? Masihkah mereka menginginkan kenikmatan dunia yang telah banyak menyita perhatian dan melalikan sebagian  besar manusia, termasuk barangkali, kita yang saat ini masih hidup di alam dunia ini?

Sahabat KUA Grogol Petamburan, rahimakumullah...

Orang-orang yang sudah meninggal dunia itu bermacam-macam, ada yang baik dan ada pula yang buruk; ada yang shalih dan ada tholih atau durhaka; ada yang ditangisi kematiannya dan ada pula yang diharapkan kematiannya. Masing-masing orang ini memiliki angan-angan yang berbeda. Angan-angan mereka ini telah dijelaskan oleh Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam juga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, diantaranya :

Pertama; orang-orang shalih ingin segera di bawa ke kuburnya setelah ia  meninggal;
Disebutkan dalam shahih al-Bukhari dari hadits Abi Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu:
إذَا وُضِعَتْ الْجِنَازَةُ فَاحْتَمَلَهَا الرِّجَالُ عَلَى أَعْنَاقِهِمْ فَإِنْ كَانَتْ صَالِحَةً قَالَتْ : قَدِّمُونِي قَدِّمُونِي ، وَإِنْ كَانَتْ غَيْرَ صَالِحَةٍ قَالَتْ : يَا وَيْلَهَا أَيْنَ يَذْهَبُونَ بِهَا ، يَسْمَعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيْءٍ إِلَّا الْإِنْسَانَ وَلَوْ سَمِعَهَا الْإِنْسَانُ لَصَعِقَ
Apabila jenazah sesorang diletakkan lalu orang-orang mengangkatnya di atas pundak-pundak mereka, maka jika orang itu baik, dia berkata; segerakanlah aku, segerakanlah aku, sedangkan jika tidak baik, ia berkata; celaka, hendak kemana mereka pergi? Ungkapan ini di dengar suaranya oleh semuanya kecuali manusia, seandainya dia juga mendengar tentu pingsan.
Mengapa orang sholeh ingin segera dibawa ke kubur setelah meninggal dunia? Dan mengapa orang yang durhaka tidak terima jasadnya dikuburkan?.  Jawabnya karena alam kubur itu bisa jadi raudhoh min riyadhil jannah (taman sorga yang indah bagi orang soleh) atau hufroh min hufarin niiroon (persekot siksa neraka bagi orang yang durhaka).

Kedua; Orang-orang berdoa agar kiamat dipercepat
Disebutkan dalam hadits yang panjang yang dikeluarkan imam Ahmad dalam Musnadnya bahwa ketika seorang di dalam kubur bisa menjawab dengan benar pertanyaan dua malaikat kemudian datang kabar gembira dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa dia termasuk penghuni surga, maka hamba tersebut memohon agar hari kiamat dipercepat kedatangannya.
Ini adalah angan-angan orang shalih setelah melihat tempatnya di surga, padahal hari kiamat adalah hari yang tersulit dan terberat bagi manusia. Ini sangat berbeda dengan kaum munafik dan orang orang kafir. Mereka memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar hari kiamat tidak datang, padahal di dalam kubur mereka mendapatkan siksa yang sangat pedih. Namun karena mereka tahu bahwa siksa di neraka itu jauh lebih menyakitkan dan lebih pedih, sehingga mereka lebih memilih tetap disiksa di dalam kuburnya.

Sahabat KUA Grogol Petamburan, rahimakumullah...

Ketiga; Angan-angan orang yang mati syahid
Shahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sabda beliau berbunyi;
مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا وَلَهُ مَا عَلَى الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا الشَّهِيدُ يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ عَشْرَ مَرَّاتٍ لِمَا يَرَى مِنْ الْكَرَامَةِ
“Tidak ada seorangpun yang masuk surga kemudian ingin kembali ke dunia kecuali orang yang mati syahid, dan dia tidak menginginkan apapun di dunia kecuali mati syahid. Dia berangan-angan untuk kembali ke dunia kemudian terbunuh sebanyak sepuluh kali, ini disebabkan oleh kemuliaan (keutamaan mati syahid) yang dia saksikan.” (HR. Bukhori)
Kaum muslimin, rahimakumullah

Demikianlah beberapa angan-angan orang-oarng shalih yang sudah meninggal dunia, lalu bagaimana angan-angan orang yang durhaka dan lalai semasa hidup mereka di dunia?
Diantara angan-angan mereka adalah:
Pertama,  mereka berangan-angan ingin mengeluarkan sedekah.
Seseorang yang akan meninggal dunia (dalam sakratul maut) berangan-angan untuk hidup kembali diberi kesempatan hidup agar dapat mengeluarkan sedekah dan menjadi orang shaleh, sebagaimana diceritakan oleh Allah dalam Alquran (yang artinya):
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh?” (QS. al-Munafiqun: 10)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata “Setiap orang yang lalai (di masa hidupnya) pasti akan menyesal di saat nyawanya akan dicabut. Ia memohon agar umurnya di perpanjang walau hanya sesaat untuk melaksanakan amal shaleh yang selama ini ia tinggalkan.”
Kedua, melaksanakan amal shaleh
Angan-angan terbesar orang yang sudah meninggal dunia adalah bisa hidup kembali dan melaksanakan amal shaleh;
حَتَّى إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتَ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ {99} لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata:”Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” (QS. al-Mukminun: 99-100)

Sahabat KUA Grogol Petamburan, rahimakumullah...

Inilah keadaan yang dialami oleh orang-orang kuffar dan orang yang lalai dari perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala sewaktu masih hidup di dunia. Saat kematian menjemput barulah ia sadar dan memohon kepada Allah untuk di tangguhkan kematiannya walaupun hanya sesaat agar ada kesempatan untuk beramal.
Tapi tentu, angan-angan ini tetap hanya sebatas angan-angan yang tidak akan mungkin diwujudkan, karena Allah telah menetapkan orang yang sudah meninggal tidak akan di kembalikan lagi ke dunia.
Maka sudah sepantasnya bagi kita yang masih diberi kesempatan hidup dan berada di alam dunia iniagar bersegera dan berlomba  melaksanakan dan mewujudkan  angan-angan baik berupa keinginan untuk menambah dan memperbaiki amal soleh, sebagai bekal untuk bertemu dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala....sehingga tidak ada penyesalan pada hari yang tiada guna sesal dan harapan.

Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa memanfaatkan waktu hidup di dunia ini untuk melaksanakan amal shaleh.

أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ