Sahabat KUA Grogol Petamburan, rahimakumullah...
Setiap manusia di dunia ini pasti memiliki angan-angan yang
ingin direalisasikan menjadi sebuah kenyataan. Kebanyakan angan-angan itu tertuju
pada meraih jabatan tinggi, harta berlimpah, istri cantik jelita nan mempesona,
rumah luas dengan fasilitas lengkap nan mewah dan berbagai kenikmatan dunia
lainnya yang diimpikan banyak orang.
Di sisi lain, ada si miskin yang ingin menjadi kaya raya; ada
si sakit yang ingin segera sembuh dari sakitnya dan bisa kembali menikmati
dunia; dan ada si kaya yang sangat benci kemiskinan tapi terus merasa dirinya
miskin, sehingga semangatnya untuk menambah kekayaan tidak pernah surut.
Memang benar apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bahwa angan-angan manusia di dunia tidak akan pernah
habis sampai mereka masuk ke dalam kubur:
لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُوْنَ
لَهُ وَادِيَانِ وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ إِلَّا التُرَابُ وَيَتُوْبُ اللهُ عَلَى
مَنْ تَابَ
Seandainya seseorang memiliki satu lembah emas, niscaya
dia ingin memiliki dua lembah emas lagi, dan tidak ada yang bisa memenuhi
mulutnya kecuali debu (tidak ada yang bisa menghentikan keinginannya kecuali
kematian) dan Allah menerima taubat orang yang bertaubat (HR. Bukhari)
Namun, bagaimanapun angan-angan di dunia ini selama masih
ada kesempatan, maka masih bisa di usahakan dan masih ada kemungkinan menjadi
sebuah kenyataan. Yakni dengan melakukan sebab-sebab yang sudah ditetapkan oleh
Allah SWT.
Pada kesempatan ini, kami tak hendak mengajak sahabat sekalian untuk memiliki angan-angan dunia yang muluk-muluk, tapi kami hendak
mengajak agar kita merenungi angan-angan sebagian orang yang sudah tidak lagi memiliki
kesempatan untuk merealisasikannya.
Angan-angan mereka sudah terputus dari sebab. Mereka adalah orang yang sudah
meninggal dunia.
Kalau begitu pertanyaannya adalah : apa yang menjadi
angan-angan mereka yang telah meninggal dunia? Setelah mereka melihat kenikmatan
atau siksaan Allah Subhanahu wa Ta’ala terpampang di depan mata
mereka? Masihkah mereka menginginkan kenikmatan dunia yang telah banyak menyita
perhatian dan melalikan sebagian besar manusia,
termasuk barangkali, kita yang saat ini masih hidup di alam dunia ini?
Sahabat KUA Grogol Petamburan, rahimakumullah...
Orang-orang yang sudah meninggal dunia itu bermacam-macam,
ada yang baik dan ada pula yang buruk; ada yang shalih dan ada tholih atau
durhaka; ada yang ditangisi kematiannya dan ada pula yang diharapkan kematiannya.
Masing-masing orang ini memiliki angan-angan yang berbeda. Angan-angan mereka
ini telah dijelaskan oleh Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam juga
oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, diantaranya :
Pertama; orang-orang shalih ingin segera di bawa ke
kuburnya setelah ia meninggal;
Disebutkan dalam shahih al-Bukhari dari hadits Abi Sa’id
al-Khudri radhiyallahu ‘anhu:
إذَا وُضِعَتْ الْجِنَازَةُ فَاحْتَمَلَهَا الرِّجَالُ عَلَى
أَعْنَاقِهِمْ فَإِنْ كَانَتْ صَالِحَةً قَالَتْ : قَدِّمُونِي قَدِّمُونِي ،
وَإِنْ كَانَتْ غَيْرَ صَالِحَةٍ قَالَتْ : يَا وَيْلَهَا أَيْنَ يَذْهَبُونَ
بِهَا ، يَسْمَعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيْءٍ إِلَّا الْإِنْسَانَ وَلَوْ سَمِعَهَا
الْإِنْسَانُ لَصَعِقَ
Apabila jenazah sesorang diletakkan lalu orang-orang
mengangkatnya di atas pundak-pundak mereka, maka jika orang itu baik, dia
berkata; segerakanlah aku, segerakanlah aku, sedangkan jika tidak baik, ia
berkata; celaka, hendak kemana mereka pergi? Ungkapan ini di dengar suaranya
oleh semuanya kecuali manusia, seandainya dia juga mendengar tentu pingsan.
Mengapa orang sholeh ingin segera dibawa ke kubur setelah
meninggal dunia? Dan mengapa orang yang durhaka tidak terima jasadnya
dikuburkan?. Jawabnya karena alam kubur
itu bisa jadi raudhoh min riyadhil jannah (taman sorga yang indah bagi orang
soleh) atau hufroh min hufarin niiroon (persekot siksa neraka bagi orang yang
durhaka).
Kedua; Orang-orang berdoa agar kiamat dipercepat
Disebutkan dalam hadits yang panjang yang dikeluarkan imam
Ahmad dalam Musnadnya bahwa ketika seorang di dalam kubur bisa menjawab dengan
benar pertanyaan dua malaikat kemudian datang kabar gembira dari Allah Subhanahu
wa Ta’ala bahwa dia termasuk penghuni surga, maka hamba tersebut
memohon agar hari kiamat dipercepat kedatangannya.
Ini adalah angan-angan orang shalih setelah melihat
tempatnya di surga, padahal hari kiamat adalah hari yang tersulit dan terberat
bagi manusia. Ini sangat berbeda dengan kaum munafik dan orang orang kafir.
Mereka memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar hari
kiamat tidak datang, padahal di dalam kubur mereka mendapatkan siksa yang
sangat pedih. Namun karena mereka tahu bahwa siksa di neraka itu jauh lebih
menyakitkan dan lebih pedih, sehingga mereka lebih memilih tetap disiksa di
dalam kuburnya.
Sahabat KUA Grogol Petamburan, rahimakumullah...
Ketiga; Angan-angan orang yang mati syahid
Shahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan
dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sabda beliau
berbunyi;
مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى
الدُّنْيَا وَلَهُ مَا عَلَى الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا الشَّهِيدُ يَتَمَنَّى
أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ عَشْرَ مَرَّاتٍ لِمَا يَرَى مِنْ
الْكَرَامَةِ
“Tidak ada seorangpun yang masuk surga kemudian ingin
kembali ke dunia kecuali orang yang mati syahid, dan dia tidak menginginkan apapun
di dunia kecuali mati syahid. Dia berangan-angan untuk kembali ke dunia
kemudian terbunuh sebanyak sepuluh kali, ini disebabkan oleh kemuliaan
(keutamaan mati syahid) yang dia saksikan.” (HR. Bukhori)
Kaum muslimin, rahimakumullah
Demikianlah beberapa angan-angan orang-oarng shalih yang
sudah meninggal dunia, lalu bagaimana angan-angan orang yang durhaka dan lalai
semasa hidup mereka di dunia?
Diantara angan-angan mereka adalah:
Pertama, mereka
berangan-angan ingin mengeluarkan sedekah.
Seseorang yang akan meninggal dunia (dalam sakratul maut)
berangan-angan untuk hidup kembali diberi kesempatan hidup agar dapat
mengeluarkan sedekah dan menjadi orang shaleh, sebagaimana diceritakan oleh
Allah dalam Alquran (yang artinya):
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ
أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ
فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami
berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu;
lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku
sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk
orang-orang yang shaleh?” (QS. al-Munafiqun: 10)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata “Setiap
orang yang lalai (di masa hidupnya) pasti akan menyesal di saat nyawanya akan
dicabut. Ia memohon agar umurnya di perpanjang walau hanya sesaat untuk
melaksanakan amal shaleh yang selama ini ia tinggalkan.”
Kedua, melaksanakan amal shaleh
Angan-angan terbesar orang yang sudah meninggal dunia adalah
bisa hidup kembali dan melaksanakan amal shaleh;
حَتَّى إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتَ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ {99}
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga
apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata:”Ya Rabbku
kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang
telah aku tinggalkan.” (QS. al-Mukminun: 99-100)
Sahabat KUA Grogol Petamburan, rahimakumullah...
Inilah keadaan yang dialami oleh orang-orang kuffar dan
orang yang lalai dari perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala sewaktu
masih hidup di dunia. Saat kematian menjemput barulah ia sadar dan memohon
kepada Allah untuk di tangguhkan kematiannya walaupun hanya sesaat agar ada
kesempatan untuk beramal.
Tapi tentu, angan-angan ini tetap hanya sebatas angan-angan
yang tidak akan mungkin diwujudkan, karena Allah telah menetapkan orang yang
sudah meninggal tidak akan di kembalikan lagi ke dunia.
Maka sudah sepantasnya bagi kita yang masih diberi
kesempatan hidup dan berada di alam dunia iniagar bersegera dan berlomba melaksanakan dan mewujudkan angan-angan baik berupa keinginan untuk
menambah dan memperbaiki amal soleh, sebagai bekal untuk bertemu dengan
Allah Subhanahu wa Ta’ala....sehingga tidak ada penyesalan pada hari
yang tiada guna sesal dan harapan.
Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa memanfaatkan
waktu hidup di dunia ini untuk melaksanakan amal shaleh.
أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ
وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ